Monday, March 26, 2018

Peran Sarjana Peternakan Dalam Ketahanan Pangan Negara


"Aku bertanja kepadamu, sedangkan Rakjat Indonesia akan mengalami tjelaka, bentjana, malapetaka dalam waktu dekat kalau/atau soal makanan Rakjat tidak segera di petjahkan. Sedangkan soal persediaan makanan Rakjat ini bagi kita soal hidoep dan mati bangsa. Kenapa kalangan-kalanganmu begitu ketjil minat untuk studie pertanian dan perchewanan?,, Tjamkan.. sekali lagi tjamkan!! Kalau tidak "aanpakan"  soal makanan Rakjat ini setjara besar-besaran, setjara radikal dan revolusioner kita akan mengalami malapetaka”. (Soekarno).




Sektor peternakan adalah aspek penting selain pertanian dan perikanan dalam cakupan bidang agrokomplek yang perkembangannya ikut menentukan tingkat kesejahteraan rakyat dan fluktuasi ketahanan pangan negara. Bagaimana tidak? pangan salah satunya terpenuhi dari sumber hewani atau hasil ternak yang sudah menjadi kebutuhan mendasar bagi seluruh manusia. Apalagi membludaknya populasi penduduk Indonesia saat ini yang diproyeksikan dari data BPS di 2016 mencapai 258 juta jiwa dan sangat pesat pertambahannya jika dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu yaitu 2011 dengan angka populasi yang masih ± 240 juta jiwa, dari sini dituntut adanya perkembangan yang pesat dalam hal upaya pemenuhan pangan. Berkaitan dengan ini, sarjana peternakan memiliki peran yang besar dalam mewujudkan kecukupan pangan asal hewan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sekilas hal ini terlihat menjadi tugas dari pemerintah dan para peternak yang sekarang ini sudah berdiri, namun sebenarnya sarjana peternakan memiliki tanggung jawab untuk terjun memberikan pemikiran-pemikiran dan menjadi pelaku baru yang ikut andil dalam pengembangan sektor peternakan di Indonesia agar tercipta sistem peternakan dan pengembangan produk olahannya yang memuaskan kebutuhan bangsa.


Jumlah sarjana peternakan/pertanian jika dihitung secara kasar sejak 1945-2015 di Indonesia jumlahnya sebesar 2.450.000 orang (asumsi: 70 tahun x 70 kampus peternakan/pertanian di Indonesia x 500 alumnus per tahun). Dengan kata lain jika jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 258 juta maka 1 orang ahli peternakan/pertanian memiliki tanggung jawab mengayomi 105 penduduk Indonesia dalam hal ketersediaan pangan asal hewan. Konversi ini dirasa tidak begitu tinggi bila seluruh sarjana peternakan/pertanian yang ada berkomitmen tinggi untuk bersama-sama membangun sektor peternakan di Indonesia menjadi sektor yang memuaskan dan mampu memasok berbagai komoditas ternak serta dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rakyat Indonesia. Namun kenyataannya hal ini masih sulit untuk dilakukan, kalangan menengah ke bawah dari penduduk Indonesia masih terbilang jarang mengkonsumsi pangan asal hewani karena terkendala dari segi harga yang ada sangkut pautnya dengan produksi daging lokal yang belum mencukupi kebutuhan penduduknya. Misalnya saja kebutuhan daging sapi tidak sebanding dengan pasokan yang ada sehingga angka impor dari tahun ke tahun meningkat. Dari kondisi itu, sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu faktor penting dan mempengaruhi kecepatan perkembangan sektor agro di Indonesia.


Banyaknya lulusan peternakan yang tidak bekerja pada bidang yang sejalur dengan keilmuan peternakan, seperti bekerja pada bidang perbankan, asuransi, dan industri retail membuat berkurangnya jumlah SDM yang memperjuangkan kemajuan sektor peternakan di Indonesia. Belum lagi para sarjana peternakan yang masih menganggur setelah kelulusan. Berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran terdidik pada 2013 sebanyak 434.185 orang meningkat menjadi 495.143 orang pada 2014 dan tentu sarjana peternakan sudah termasuk didalamnya. Jumlah pengangguran terdidik ini mencapai 47,81 % dari total angka pengangguran nasional. 


Penting bagi sarjana peternakan untuk sadar akan perannya setelah menempuh keilmuan peternakan di dunia perkuliahan. Selain harus berusaha mengayomi diri sendiri juga diharapkan mampu mengupayakan untuk mengayomi bangsanya sehingga dapat dihindari adanya perbedaan bidang pekerjaan yang dipilih setelah kelulusan maupun rendahnya motivasi untuk bekerja sehingga memunculkan pengangguran terdidik lulusan sarjana.


Jika diingat negara Indonesia mengalami 3 kali kegagalan dalam mengupayakan Swasembada Daging Sapi Nasional, terhitung target PSDS (Program Swasembada Daging Sapi) di 2005, kemudian target di 2010 dan 2014. Tentu saja selain faktor bibit, kebijakan dan teknis juga dipengaruhi faktor dari jumlah orang yang terlibat untuk mensukseskan wacana tersebut. Jika masih saja banyak sarjana peternakan muda yang kurang peka terhadap masalah-masalah krusial yang dihadapi negara ini khususnya di bidang pengadaan pangan hewani maka akan sulit untuk mewujudkan ketahanan pangan yang memuaskan di Indonesia.


Tingkat rata-rata konsumsi protein penduduk Indonesia masih rendah, yakni di 2011 tercatat sebesar 56,25 gram per kapita/hari turun drastis di 2012 menjadi 53,14 gram per kapita/hari dan masih turun kembali di 2013 menjadi 53,08 gram per kapita/hari. Bila dibandingkan dengan negara-negara lain angka pemenuhan kebutuhan protein hewani di Indonesia masih rendah yaitu 60 % per orang/tahun, jumlah itu jauh tertinggal dibandingkan Vietnam yang sudah mencapai 80 % dan Thailand 100 %. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat penduduk yang dapat dinyatakan lolos tahan pangan di Indonesia. Menurut data BPS yang diolah oleh Badan Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan jumlah penduduk tahan pangan di Indonesia masih sekitar 48,86 % dan sisanya merupakan penduduk rawan pangan. Ini menjadi tugas besar bagi para sarjana peternakan/pertanian untuk menemukan solusi tepat untuk mendongkrak tingkat pemenuhan konsumsi protein asal hewani masyarakat Indonesia. Lebih ditekankan pada pengaplikasian ilmu yang telah dikantongi untuk melakukan pergerakan-pergerakan pengembangan berbagai komoditas peternakan yang ada. Pengembangan berbagai komoditas peternakan dapat dilakukan melalui analisa tingkat kemajuan tiap komoditas terlebih dahulu yang kemudian memaksimalkan segala peluang yang terlihat. Banyak harapan yang ditaruh pada para sarjana peternakan untuk dapat mengantarkan Indonesia menjadi lebih baik dalam hal ketahanan pangan asal ternak.

Senin, 26-Maret-2018
________________________________
(Cah Angon)
#Salam Cinta Dari Ujung Kandang




Sunday, March 18, 2018

Contoh essay "pendidikan peternakan"



      Essay, bagi mahasiswa khususnya kita yang sebagai mahasiswa peternakan merupakan jembatan terhadap pemikiran serta gagasan kritis yg perlu dipertimbangkan oleh pemerintah sendiri untuk lebih memperhatikan kembali para peternak sebagai penunjang kebutuhan masyarakat dalam kedaulatan pangan dari sektor peternakan seperti (daging, susu, telur). Hal ini dikemukakan oleh teman saya, (Prabowo.Hadi, 18) bahwasannya pemerintah harus bisa memperhatikan lebih terhadap para peternak rakyat dalam mengubah pola pikir serta pemahamannya untuk membantu kesejahteraan peternak serta menunjang swasembada daging, susu, telur di Indonesia.
  Selain sebagai jembatan pemikiran serta gagasan, essay juga mampu mendobrak semangat para mahasiswa untuk berpikir kritis. Biasanya dalam sebuah perguruan tinggi mampu mengadakan suatu perlombaan yang mana para mahasiswa diikut sertakan untuk mengikuti lomba karya essay tersebut. 
Nah dari siini saya tertarik untuk membuat artikel mengenai contoh essay yang telah dibuat oleh teman saya, dan kebetulan dia akan mengikuti perlombaan yang akan diadakan di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto pada akhir Maret mendatang. Mudah-mudahan essaynya tembus ya guys.. :) mari kita do'akan.. 
Sekarang, mari kita simak seperti apa contoh essay mengenai pendidikan peternakan.. semoga bermanfaat..  jangan lupa bacanya sambil ngopi gusy.. jangan diem2 bae :D :D












KONSENTRASI DUNIA PETERNAKAN ERA MILLENIAL







DISUSUN OLEH:
MOHAMAD FATHONI
HADI PRABOWO








KATA PENGANTAR
    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena  rahmat dan hidayah nya penulis dapat menyelesaikan essay dengan tema konsistensi dunia peternakan era millenial. essay ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam Competition of Animal Science dengan kategori “debat” yang diselenggarakan oleh Universitas Jendral Soedirman. 
    Subtema di dalam essay ini adalah pendidikan peternakan, selesainya essay  ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa syukur kepada tuhan yang maha esa karena  berkat-NYA essay ini dapat terselesaikan dengan baik.
  Penulis menyadari bahwa essay ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala kerendahan hati, mohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dan merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga essay yang penulis buat  ini mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Essay yang penulis buat dalam kesempatan kali ini yaitu dengan tema pendidikan peternakan, semakin zaman berkembang menuju dimana semua yang bekerja tidak lagi tenaga manusia. Melainkan yang akan bekerja teknologi canggih yang di buat hasil dari pemikirikan orang – orang cerdas,  calon pemikir teknologi canggih di masa depan untuk meningkatkan peternakan di masa yang mendatang yaitu era mileneal. 
  Seperti era millennial saat ini banyak yang tidak tertarik bahkan tidak ingin berkecimpung dalam dunia peternakan. Padahal pemikiran masyarakat awam mengenai peternakan sangat lah minim, seperti halnya mereka melihat peternakan sebelah mata, mereka berpikiran bahwa kuliah peternakan ujung – ujung nya kerja di kandang dan peternakan adalah jurusan yang tidak bergengsi. Milenial saat ini seharusnya sudah bisa berpikir kritis tentang bagaimana jika ternak di Indonesia harus di kembangkan sampai mancanegara, walaupun mancanegara  mengetahui potensi peternak Indonesia itu sendiri bagaiamana.        Era saat ini banyak yang sudah menyadari bahwasanya peternakan di Indonesia sangat lah memiliki potensi yang akan meningktakan produktivitas ternak, dan nantinya bisa menjadi nilai jual tersendiri, maka dari itu penulis akan membahas di halaman berikut mengenai pendidikan peternakan yang mana pendidikan itu merupakan usaha sadar sebagai wujud pengabdian kepada negara.

RENDAHNYA SEKTOR PENDIDIKAN PETERNAK DALAM DUNIA PETERNAKAN ZAMAN NOW

      Penting gak sih pendidikan peternakan? Di era sekarang ini tidak sedikit masyarakat yang enggan berkecimpung dalam dunia peternakan, alasan yang mendasari hal ini adalah karena kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya peternakan, sudah menjadi tradisi turun menurun masyarakat Indonesia bahwa peternakan merupakan ilmu yang dianggap sebelah mata, buktinya sangat sedikit minat calon mahasiswa yang memilih program studi peternakan hampir disetiap institusi atau universitas yang membuka program studi peternakan. Padahal pada hakikatnya manusia adalah makhluk hidup yang mana perlu akan kebutuhan dari hasil ternak itu sendiri, hasil dari peternakan itu sendiri sangat melimpah contoh yang bisa kita ambil adalah daging, susu, telur yang mana dari ketiga itu bisa diolah untuk dijadikan berbagai bahan pangan. Peternakan di Indonesia sekarang ini terbilang cukup memprihatinkan, dikarenakan negara ini masih membutuhkan daging impor yang mana itu menjadi kebutuhan pokok masyaraat Indonesia dibuktikan dengan banyaknya permintaan pasar, padahal indonesia adalah negara yang sangat baik digunakan dalam bidang pertanian, perikanan maupun peternakan dari segi letak geografisnya, akan tetapi bukan berarti Indonesia tidak mempunyai sumber daya manusia yang bergerak dalam bidang peternakan, hal ini dibuktikan sudah banyak hasil olahan ternak yang tentunya berkualitas masuk kedalam pasar tradisional maupun pasar modern dan tentunya memiliki kandungan gizi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Visi peternakan Indonesia saat ini adalah menumbuhkan peternak-peternak yang mempunyai daya saing tinggi apalagi kini sudah terbentuknya MEA. Harapannya peternakan Indonesia semakin maju agar tidak ada barang (hasil olahan ternak) impor yang masuk, hal ini dikuatkan sudah banyak peternak yang  bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan yang bisa mengolah hasil dari ternak.
     Fungsi dari pendidikan peternakan itu sendiri yaitu supaya tidak adanya salah kaprah baik dari segi cara beternak maupun yang segi lainnya. Pendidikan peternakan bukan hanya mempelajari cara beternak saja, banyak hal yang tidak diketahui oleh peternak – peternak pada umumnya seperti menyusun ransum, manajemen peternakan, kesehatan ternak, farmakologi, genetika, analisis masalah dan lingkungan, dan masih banyak yang dipelajari dalam ilmu peternakan. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan peternakan itu sangatlah penting.
Terutama untuk negara kita ini, banyak daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai lahan beternak. Didukung dengan luas daratan wilayah Indonesia saat ini 1.919.440 km2 , yang menempatkan Indonesia sebagai negara ke 15 terluas di dunia. Dengan wilayah yang luas dan alam yang berlimpah kita bisa memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada, tentunya dengan langkah awal kita mencari relasi yang mau bekerja sama dengan perusahaan yang ingin kita bangun, setelah langkah awal selesai kita bisa membangun kandang sekaligus tempat produksi hasil dari ternak yang telah kita budidayakan yang mana merupakan bentuk kerjasama dengan perusahaan lain. Kemudian pengemasan desain hasil produk harus menarik, supaya para konsumen penasaran dan ingin mencoba dari produk yang kita keluarkan, yang paling penting tentu saja cita rasa dari hasil produksi ternak tidak berubah. 
Misalnya, kita menjual produk daging sapi segar, kita harus memperhatikan kualitas dari daging tersebut, jangan sampai terjadi pembusukan dari daging yang telah dikemas ketika sampai kepada konsumen, karena kita tidak mungkin menjual hasil produk dengan kondisi yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat, karena itu akan membahayakan bagi kesehatan konsumen.
Beberapa faktor harus ditunjang baik dari segi pemerintahan ataupun segi pemodal/swasta untuk meningkatkan pendidikan kepada peternak. Tujuan dari peningkatan pendidikan adalah adanya pola pikir yang berubah dari peternak, sehingga dalam melakukan usaha dengan sungguh. Faktor yang dapat merubah pola pikir diantarahya: penyadaran penyuluhan, pelatihan .
Pengertian Penyuluh dan Peran Penyuluh Peternakan
   Penyuluh adalah orang yang memiliki peran, tugas atau profesi dalam memberikan pendidikan, bimbingan dan penerangan kepada masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah seperti pertanian dan kesehatan, sehingga dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Penyuluh juga dikenal dengan sebutan juru penerang, biasanya penyuluh atau juru penerang menjalankan perannya dengan cara mengadakan ceramah, wawancara dan diskusi bersama khalayak khusus. Pemegang peran serupa ini dalam bahasa Inggris disebut counsellor  yang artinya penasihat.
Pemegang peran seperti ini dalam beberapa bidang kegiatan di Indonesia mempunyai pemegang yang berbeda -beda. Umpamanya, juru penerang masalah pertanian disebut Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), dengan tugas mengusahakan perubahan dalam pola pikir dan perilaku petani agar dapat mencapai produksi pertanian yang lebih tinggi. Para petani didorong untuk menggunakan cara - cara yang efektif dan efisien dengan mempraktekkan apa yang disebut Panca Usaha Tani sehingga kesejahteraan mereka diharapkan dapat meningkat (Mardikanto, 1993).
Peran penyuluh terletak pada kemampuan mendorong dan melatih petani/ peternak sasaran. Selain itu, berusaha untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan apa yang memuaskan sasaran dari pelayanan yang diberikannya. Untuk itu, 21seorang penyuluh perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat diandalkan serta motivasi yang tinggi. Keperilakuan seorang penyuluh dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian adalah pelaksanaan kewajiban yang lurus, daya juang (achievement motivation) harus tinggi dan keterampilan harus tinggi. 
       Selanjutnya dikatakan bahwa kompetensi standar penyuluh pertanian di masa sekarang dan yang akan datang seyogyanya meliputi empat ranah sebagai berikut: 
  • Kemampuan kognisi yakni kemampuan mengetahui, menjelaskan, menerapkan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi konsep pemberdayaan masyarakat dan pendekatan partisipatif sesuai dengan content dan conteks pembangunan pertanian.
  • Kemampuan afeksi, yakni kemampuan menerima, meminati, menyukai, mencintai,berpartisipasi, berintegrasi, mengorganisasikan nilai dan berkarakter dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyuluh pertanian yang partisipatif
  • Kemampuan psikomotorik, yakni kemampuan/keterampilan untuk menerapkan teknik- teknik kepemanduan partisipasif secara terampil dan taat azas
  • Kemampuan spiritual, yakni kemampuan untuk memiliki semangat,etos kerja, keyakinan, jiwa kejuangan, keimanan, ketawakkalan dan pengabdian yang tulus terhadap pekerjaan,tugas dan fungsinya (Alim, 2010).










KESIMPULAN 
     Penyuluhan adalah sistematika pendidikan yang disampai secara Non formal yang dikemas semudah mungkin dalan prosesnya. Supaya lebih dapat dimengerti disesuaikan dengan lingkungan, budaya, norma yang berlaku pada suatu daerah tersebut, manfaat adanya penyuluhan diantaranya :
  1. Terbentukanya sebuah pola pikir dan gagasan yang baru, 
  2. Adanya informasi/inovasi yang selalu terbaharui 
  3. Perubahan perilaku dari masyarakat sekitar setelah adanya penyuluhan 
  4. Terjadinya proses rekayasa sosial
  5. Penyuluh sebagai proses pemberdayaan masyarakat 
   Serangakian kesimpulan bertujuan dimana hasil dari proses penyuluhan dapat membuat masyarakat/peternak lebih berwawasan, mandiri, lebih aktif dalam segala sesuatu atau bidang yang terkait dalam dunia peternakan.













DAFTAR PUSTAKA

Mardikanto,  T.  (1993). Penyuluhan Pembangunan Peternakan .  Sebelas  Maret 
University Press, Surakarta.   

Alim, Syahirul. 2010.  Bahan Ajar Penyuluhan Pertanian (Peternakan).
LaboratoriumSosiologi dan Penyuluhan. Fakultas Peternakan 
Universitas Padjajaran, Bandung. 

Saturday, March 17, 2018

Mahasiswa peternakan UMBY ditantang menjadi peternak modern jaman now



      Lebih dari 130 mahasiswa Peternakan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengikuti proyek industri peternakan yang berlokasi di gedung Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Senin (22/1/2018). Dalam agenda yang merupakan penerapan ilmu mata kuliah proyek komprehensif, para mahasiswa ditantang masuk dalam industri peternakan modern zaman sekarang. 


      Ketua Program studi Peternakan UMBY, Ir Nurasmiati MP mengatakan tujuan agenda kegiatan tersebut yakni untuk memperkenalkan prospek perencanaan usaha khususnya di bidang peternakan. Menurut beliau, saat ini seorang peternak modern (zaman now) harus memahami betul seluk-beluk industri dari hulu ke hilir.
“Kampus berharap mahasiswa paham betul dan tertarik terjun sebagai peternak zaman now, memahami apa yang harus dilakukan dari hulu sampai hilir dari membuat perusahaan sampai memasarkan hasil produksinya. Saat sudah tahu betul, harapan kami dipraktekkan setelah lulus nanti karena ini semua juga bagian dari mata kuliah yang dipelajari selama kuliah,” ungkapnya.
    


    Nurasmiati (01, 2018). mengungkapkan selama menjalani perkuliahan, mahasiswa peternakan UMBY mendapatkan materi diantaranya analisis situasinya, kebutuhan sarana prasarana, pemasarannya hingga penggunaan pakan untuk meraih keuntungan usaha. “Semuanya kami berikan materinya selama proses perkuliahan dan agenda ini sebagai pemantapan saja,” ungkapnya lagi.
       RR Dukita Arum salah satu peserta projek mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk memberi motivasi membuat suatu projek nyata dari hulu sampai hilir, dari perencanaan desain sampai pelaksanaan lapangan walaupun itu masih di dalam bentuk miniatur. “Kami jadi punya gambaran dan termotivasi bahwa nanti kalau sudah lulus bisa membuka usaha dan  berwirausaha termasuk di bidang industri peternakan,” ungkapnya.
    

   Sementara Bidang Humas UMBY, Widarta SE MM menambahkan kegiatan tersebut nantinya bakal menjadi agenda rutin tahunan di kampus. “Nantinya akan diundang para investor agar bisa melihat karya-karya mahasiswa dan mungkin membuka jalur investasi menanamkan modalnya di bidang peternakan,” terangnya. 
      Kegiatan tersebut juga, guna meningkatkan semangat para mahasiswa dibuatlah sistem Kegiatanan yang mana, dari setiap kelompok akan mempresentasikan perencanaan usahanya berikut dengan menjelaskan rancangan miniatur perusahaan dari awal modal hingga kembali modal serta mempromosikan kepada setiap investor agar tertarik untuk menanam modal terhadap perencanaan perusahaannya.

Friday, March 16, 2018

Pemeliharaan ayam yang sederhana


     Sebuah kesenangan jika kita melihat ayam ternakan kita bertelor,mengeram dan menetas bukan? namun ada beberapa kasus ayam tidak mau mengerami telurnya entah karena stress ataupun faktor lain, jika sudah begitu maka solusinya bisa dititip dierami di ayam lain ataupun memakai incubator/mesin penetas. Setelah 21 hari maka mahluk Tuhan ini pun akan keluar dari cangkangnya. Piekk.. Piekk.. Piekk.. Duhh.. Lucunyaaa... :D :D
        Namun disinilah sebenarnya tanggung jawab dimulai bagaimana kita membesarkan dan memberikan perawatan maksimal terhadap anak ayam tersebut, setelah anak ayam tersebut lahir dan bulunya mengering biarkan dulu di jaga sama induknya kurang lebih 1 bulan karena banyak yang menyakini kalo anak ayam diasuh induknya besarnya nanti akan jadi lebih kuat, tetapi bisa juga langsung dipisahkan dari induknya.tergantung pemeliharaan sebagai memperbanyak produksi atau hanya sekedar hoby memelihara saja. 
    Setelah ayam lahir dan dipisahkan dari induknya sebaiknya induknya lasngsung dimandikan dengan cara direndam dan lakukan selama 3 haru berturut, biasanya setelah 2 minggu kemudian si indukan akan mulai bertelor lagi ( jadi cepet kan produksinya. hehehe :D ...  Untuk anak ayam yang baru menetas (menetas yaa..  Bukan lahir :) ) langsung dipisahkan dari induknya ataupun yang menetas dengan menggunakan mesin penetas disediakan bok khusus yang diberikan lampu penghangat sekitar 25 watt untuk daerah yang panas atau 40 watt untuk daerah yang dingin, ketepatan suhu juga sangat penting untuk pertumbuhan anak ayam, kalo anak ayam tidurnya masih dempet dempetan brarti suhu kurang panas, begitu juga kalo anak ayam tidurnya berpercar jauh dan menjauhi lampu itu artinya suhu terlalu panas..besarnya watt lampu disesuaikan dengan suhu di daerah masing masing. 
       Untuk anakan ayam yang baru menetas sebaiknya diberikan air minum yang dicampur gula aren ataupun gula batu sebagai penambah tenaga samapi dengan umur 7 hari dan setelahnya bisa diberikan air bersih yang dicampur dengan vitamin minum ayam seperti Vitachick, untuk pakannya bisa diberikan 511 yang dicampur dengan susu skim dengan perbandingan 1:6 sampai dengan umur 40 hari. 
Setelah ayam berumur 2 bulan pakan bisa dicampur dengan menambahkan mineral selain untuk menunjang pertumbuhan juga untuk mengurangi kanibalisasi sesama anakan untuk saling mencabuti bulu temannya, karena banyak kasus ayam umur 2-3 bulan anak ayam sangat senang memakan bulu temannya karena kekurangan mineral selain disebakan kekurangan kalsium juga karena populasi kandang yang terlalu padat. 
Setelah anak ayam berumur 4 bulan pakan diganti dengan pakan 591 merupakan pakan khusus aduan. dan mulai dicampur dengan jagung giling sedikit demi sedikit. setelah ayam berumur 5 bulanan sangat disarankan untuk memberikan Vitamin B Komplek dan juga Kalsium ( calc ) untuk perkembangan body dan tulang yang maksimal
Kemudian, Setelah Ayam berusia 6 bulan pakan bisa diganti dengan pakan 594 dengan dicampur jagung giling, beras merah dan juga kacang hijau, pakan sebaiknya disajikan dalam keadaan basah. Guna memperlancar proses pelarutan makanan didalam tubuh ayam.
      Selain faktor pakan, kebersihan kandang juga sangat berperan dalam perkembangan anak agyam, kandang haruslah mempunyai ventilasi yang baik dan sebaiknya kandang menghadap ke timur untuk memperoleh matahari pagi untuk pertumbuhan tulangnya, serta faktor kebersihan tempat makan dan minum juga harus menjadi perhatian, tempat makan hendaknya selalu dicuci setelah memberikan makan dan tempat minum jangan sampai berlumut dan menjadi rumah jentik jentik, banyak yang tidak sadar penyakit ayam yang timbul dipicu oleh kualitas air minum ayam yang tidak baik. 
    Dari komposisi pemberian pakan diatas,  banyak juga breeder lain yang mempunyai komposisi pemberian pakan dengan teorinya sendiri. tergantung dari cuaca ataupun pengalaman yang diperoleh, dan tidak ada yang benar ataupun yang salah. intinya dengan usaha yang maksimal akan diperoleh juga pertumbuhan ayam yang maksimal juga.. Artikel diatas hanya sekedar contoh dan panduan untuk pemula...
Selamat Beternak..  Semoga bermanfaat :) :) 

#salamcintadariujungkandang 

---------------------------------------------------
Artikel diambil dari berbagai sumber dan dipadukan dengan pengalaman penulis

Beternak Kelinci, Usaha Sampingan yang Menguntungkan

  Kelinci merupakan hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. tidak heran jika banyak orang yang hobi memelihara kelinci. selain lucu, te...